Deskripsi-Gambar

Piket Empat Kelompok (PIPAPOK)


PIPAPOK

Menjaga kebersihan sekolah adalah tugas seluruh warga sekolah, mulai dari petugas kebersihan, siswa, guru, karyawan, dan kepala sekolah. Demikian juga di SMP Negeri 2 Saronggi, ketentuan tersebut berlaku. Mulai dari awal hingga keesokan harinya, sekolah berupaya agar lingkungan tetap terjaga kebersihannya. 

Yang menjadi permasalahan adalah, terkadang kebersihan hanya meliputi apa yang dilihat oleh mata, itulah yang harus dijaga kebersihannya. Bagaimana dengan kusen-kusen jendela, pintu, kaca kelas, kursi meja siswa dan guru? Benda-benda tersebut nampak tebal berdebu tak tersentuh petugas kebersihan atau petugas piket kelas. Dibersihkan hanya jika ada lomba kebersihan antar kelas setahun dua kali.  Bagaimana dengan meja-meja yang penuh coretan cairan penghapus? Bagaimana kebiasaan membuang sampah dengan memilah? Bagaimana membuang sampah ke TPS (Tempat Penampungan Sampah Sementara)? Akhirnya menyambung bagaimna dengan taman-taman yang tak terawat?

Setelah sekian upaya setengah berhasil mengatasi setengah permasalahan kebersihan, maka per tanggal 10 Januari 2022, SMP Negeri 2 Saronggi menetapkan kebijakan baru bernama PIPAPOK (Piket Empat Kelompok). Kebijakan ini mengadaptasi  kebijakan Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 10 Malang (yang telah meraih predikat ASEAN Eco School) yang sukses menumbuhkan budaya menjaga kebersihan sekolah.

Sistem PIPAPOK membagi siswa dalam suatu kelas menjadi empat (4) kelompok. Sebagai gambaran, misal dalam satu bulan, kelompok I bertugas menyapu dan mengepel kelas, Kelompok II bertugas mengelap meja, kursi dan papan tulis jika tulisan sudah penuh, Kelompok III bertugas menyirami dan merawat tanaman, dan Kelompok IV bertugas mengelap kusen jendela, pintu, dan kaca kelas. Bulan berikutnya Kelompok I mengerjakan tugas Kelompok II, Kelompok II mengerjakan tugas Kelompok III, dstnya. Sistim kontrol dilakukan oleh Tim Adiwiyata sekali seminggu menggunakan instrument penilaian yang sudah disiapkan. Hari penilaian dilakukan secara acak. Setiap sebulan sekali nilai diakumulasi dan peringkat tingkat kebersihan kelas disampaikan di upacara dengan memberikan apresiasi berupa peralatan kebersihan kelas.





Dampak positif dari kebijakan tersebut sungguh luar biasa. Begitu diinformasikan ke para siswa, tanpa dikomando, mereka sudah berkarya dengan sendirinya. Berkonsultasi dengan Wali Kelas, melaksanakan tugas dengan semangat tinggi. Sangat sulit menemukan sampah di sekolah saat ini. Tanaman-tanaman di depan kelas terawatt baik, bahkan bertambah koleksinya. Kelas menjadi bersih dan penuh hiasan dinding yang indah. Kaca-kaca menjadi bening kinclong tak berdebu. Coretan dibangku menghilang karena dicat ulang oleh siswa. Ini adalah salah satu manfaat dari kunjungan kami ke SMN 10 Malang. 

Sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri, program dan kebijakan yang ditetapkan di sekolah diupakan sejalan atau bersinergi dengan program sekolah Adiwiyata, sebab kami merasakan betapa besar manfaat program sekolah Adiwiyata bagi sekolah kami. Sekolah layak menyandang pameo BIS HIJAU . Bersih Indah Sehat dan Hijau (rindang). SEMANGAT menuju ASEAN Eco School. (evakartika)

Post a Comment

أحدث أقدم