Deskripsi-Gambar

Aksi Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) dalam Konservasi Mangrove

AKSI DOSPULKAM DALAM KONSERVASI MANGROVE
Oleh : Sukarsih Apriani, S.Pd. 

SMPN 2 Saronggi sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri, selama ini dikenal giat dan berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya pelestarian lingkungan hidup, dengan cara membantu melestarikan lingkungan, hingga bertanggung jawab untuk menyelamatkan lingkungan hidup. 

Beragam kegiatan pelestarian secara kontinyu telah dan sedang dilakukan oleh SMPN 2 Saronggi. Warga sekolah merasakan manfaat besar menjadi sekolah Adiwiyata (Mandiri). Yang paling nampak secara nyata adalah sekolah menjadi bersih, sehat, dan indah. Memang pelaksanaan program Adiwiyata di awal cukup menyita energi dan waktu seluruh warga sekolah, namun setelah sekian tahun warga sekolah benar-benar merasakan dampak positif terhadap kehidupan di sekolah maupun sekitarnya.

Hasilnya adalah tanaman rimbun tinggi, udara segar, makanan sehat di kantin, lingkungan bebas sampah plastik, tanaman memenuhi tanah di lingkungan sekolah, sistem perawatan tanaman dan lingkungan berjalan dengan baik, kamar mandi bersih, saluran air lancar, dsb. Warga sekolah merasa sekolah adalah rumah kedua mereka. Kapanpun mereka melihat sampah, langsung diambil dan dibuang pada tempatnya, tanpa diingatkan dan tanpa keterpaksaan.

Hal ini sejalan dengan program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam), yang merupakan program unggulan Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB)  dalam pengabdian kepada masyarakat. Para dosen melakukan kegiatan pengabdian ke kampung halaman masing-masing, sehingga masyarakat dapat mendapatkan manfaatnya. Mereka tinggal di desa Kebundadab Timur selama lebih dari satu bulan. Tujuannya adalah melakukan penelitian sekaligus pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat.

Keberadaan mangrove yang mengalami degradasi di Desa Tanjung kecamatan Saronggi mendapat perhatian lebih pada program pengabdian Dospulkam. Sejumlah dosen IPB University bekerjasama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Reng Paseser melakukan aksi mitigasi, sebagai bentuk upaya mengurangi dampak kerusakan hutan mangrove. 

Tim Dospulkam yang diketuai oleh Bapak Dr. Ferry didampingi oleh lima (5) mahasiswa/i IPB University melaksanakan serangkaian kegiatan. Pada hari Jum’at (1 Juli 2022) aksi yang dilakukan lewat penyadartahuan sejak dini kepada para siswa SMPN 2 Saronggi dan masyarakat yang tergabung dalam kelompok masyarakat pengawas Reng Paseser. Hal ini penting dilakukan guna menambah wawasan kepada peserta tentang mangrove dan upaya yang bisa dilakukan dalam rehabilitasi mangrove. 

Selain kegiatan di atas, pelaksanaan sosialisasi menanam dengan inovasi pembibitan menggunakan hormon auksin dan ecopolybag dari bahan lontar juga dilakukan. Pemanfaatan hormon Auksin dalam pembibitan mengrove membantu dalam mempercepat proses pertumbuhan. Hormon ini berperan penting untuk pembentukan akar-akar dalam tumbuhan mangrove.

Sementara itu, pemanfaatan Ecopolybag sebagai kantong yang ramah lingkungan dan mudah terurai secara alami penting untuk dibudayakan. Penggunaan Ecopolybag sebagai media penanaman merupakan upaya membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, sehingga rehabilitasi dan pelestarian dapat berkelanjutan.

Dr Fery, Dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University mengungkapkan “Rehabilitasi mangrove sendiri dapat dilakukan dengan beberapa metode, misalnya rumpun berjarak, korbon pancang (mangrove pancang), mangrove drum dan rumpun berpagar formasi gigi hiu. Selain itu, Rehabilitasi mangrove juga perlu disesuaikan dengan karakteristik lingkungan untuk memilih jenis dan metode yang dibutuhkan,” 

Ansoryadi, S.H.I. sebagai ketua Adiwiyata SMPN 2 Saronggi menyambut baik kegiatan ini, terlebih sekolah sedang menyiapkan untuk mengikuti Program ASEAN Eco-School (AES), sehingga menjadi suatu keharusan bagi SMPN 2 Saronggi berperan aktif melakukan kegiatan pelestarian dan perlindungan lingkungan.

Aksi kedua dilakukan pada hari Sabtu (6 Agustus 2022) tentang sosialisasi dan edukasi tentang manfaat mangrove, bagaimana cara membudidayakannya serta dampak yang akan ditimbulkan jika terjadi kerusakan mangrove dalam jangka panjang.

Dalam kegiatan ini beberapa siswa/i yang mendapat tugas sebagai Kader Adiwiyata nampak antusias mengikuti penjelasan dan diskusi yang berlangsung. Mereka diharapkan mempunyai informasi yang mendalam tentang mangrove, manfaat dan berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestariannya. Melalui Kader Adiwiyata ini selanjutnya diharapkan, informasi dapat diimbaskan ke teman sejawat atau anggota keluarga di rumah dan masyarakat sekitar. 

Terakhir, acara dilanjutkan dengan kegiatan diskusi untuk mengetahui pemahaman siswa/i tentang mangrove dan pemberian reward bagi para siswa yang dapat menyimak dan menjawab pertanyaan dengan baik. Dapat dilihat, siswa saling berebut menjawab pertanyaan yang diajukan oleh narasumber (mahasiswa/i, dosen IPB University dan guru). 

Semoga kegiatan ini tidak hanya sebatas perolehan ilmu pengetahuan secara konseptual, namun diharapkan siswa memiliki kepekaan dan peduli terhadap permasalahan lingkungan serta dengan penuh kesadaran berperan serta secara nyata dalam upaya pelestarian lingkungan di kehidupan mereka sehari-hari. 

Semoga kerjasama kegiatan pelestarian lingkungan tidak hanya berhenti di kegiatan di atas, namun akan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang berbeda dan fikus terhadap edukasi dan pembudayaan pelestarian lingkungan. Aamiin…

Post a Comment

أحدث أقدم