Oleh: Ansoryadi*
Anakku… Mengapa kita harus salat?
Bisa jadi ananda bertanya demikian karena terasa berat saat diingatkan untuk salat padahal tengah asyik menonton TV, bermain HP atau bermain game ...
Shalat memiliki kedudukan yang agung dalam Islam. Setidaknya ada 4 alasan mengapa kita harus mengerjakan salat:
1) Salat adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat dan merupakan salah satu Rukun Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.” (HR. Muslim no.16).
2) Salat merupakan pembeda antara muslim dan kafir. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah salat. Barang siapa meninggalkan salat, maka ia kafir” (HR. Muslim no.978).
Salah seorang tabi’in bernama Abdullah bin Syaqiq rahimahullah berkata, “Dulu para shahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali salat.” (HR. At Tirmidzi).
3) Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.
Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah salatnya. Apabila salatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan” (HR. Abu Dawud).
4) Salat adalah media mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
“Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada wajah Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus, dan aku bukan termasuk orang yang menyekutukan-Nya.” (QS Al An’am 6 : 79).
“Sungguh beruntunglah mereka yang beriman yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam salatnya.” (Al Mukminun 23 : 1-2)
Anakku !...
“Datanglah dengan rasa cinta dan rindu yang dalam saat Allah SWT mengundangmu dalam setiap azan yang dikumandangkan, Demi Kebahagiaan Ruhanimu.”
"Jika takut hujan siapkan payung. Takut tak lulus, belajarlah. Takut dari binatang buas, menghindarlah. Jika kita takut pada Allah, maka mendekatlah."
Allah berfirman dalam sebuah hadis qudsi,:
"Aku menyesuaikan diri dengan sangka hamba-Ku terhadap Ku. Dan Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam hatinya, Kuingat dia dalam hati-Ku."
"Kalau dia mengingat-Ku dan menyebut-nyebut-Ku di depan umum, maka Ku- ingat dan Kusebut-sebut dia di khalayak yang lebih baik. Siapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Dan siapa yang mendekat sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa."
"Dan siapa yang datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku datang menyambutnya dengan berlari,"
*Penulis adalah Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPN 2 Saronggi
(Rabu 0.51 WIB, 17/2/2021)
Posting Komentar