Cerpen oleh : Dwiana Liestyawati
HARAPANKU Oleh : Dwiana LIestyawati “Nak, ayo turun, sebentar lagi adzan Magrib!” Aku menyuruh anak…
HARAPANKU Oleh : Dwiana LIestyawati “Nak, ayo turun, sebentar lagi adzan Magrib!” Aku menyuruh anak…
Jati Diri Oleh: Bu Marwiyah, S.Pd. Hari demi hari kulalui Kumelangkah demi selangka…
AKU HANYA PUNYA DOA Oleh: Sri Ratnawati Saat teman-temanku ramai bersenda gurau, aku hanya bisa ber…
CURHAT PAGI Oleh: SITI MARYAM Antara senang atau sedih Antara bangga dan kecewa Antara nyata atau s…
OH PERJUANGANMU IBU Jam sudah menunjukkan hampir jam sembilan malam Begitu Aku melihatmu melintas D…
PIPAPOK Sebuah kelas berada persis di depan sebelah kanan ruang guru dipisahkan selasar dan teras m…
MERAH PUTIH Merah Putih... Berkibarlah sepanjang masa Tunjukkan pada dunia Engkau mampu berkibar Wa…
SISTEMATIKA TANAH HIJAU Oleh: Ibu Guru Siti Mariam (Guru Mapel Bahasa Madura) Tanah merah ini semak…
Alam dan Manusia By: Didik Subagyo Teriakan, “Banjir-banjir”, seakan mengalahkan kumandang adzan su…
PAK TUA Hampir setiap pagi kumelihatmu Menyusuri jalan Pundakmu masih kokoh Di usia senjamu Pundak …
Kelas “Favorit” By: Marwiyah Hari itu tepat hari Jumat, waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi. Bel tan…
MENGHITUNG WARNA DAUN PURING Oleh: Tamar (Guru Mapel Seni Budaya) Kadang aku ingin slalu bersamamu…
Pilihan Hati Oleh : Tamar Saraseh Setelah menampung beberapa saran para soheb, mengkaji ulang sumb…
Kepastian Karya : Suhaida, S.Pd. Kepastian... Kucetus senja Tatkalah cendera Kata memutarbalikan…
MUSIM BADAI Oleh: Tamar Saraseh MA Darut Thayyibin, Sumenep, Jawa Timur Cuaca pagi tak membisikkan …
djawanews.com DO’A KUPU – KUPU Saat asyik menghisap madu di sebuah taman, seekor kupu-kupu canti…
Blognya.niki YANG SELALU DIRENDAHKAN Oleh: Dwiana Liestyawati “Awaaas Si G*mb*l mau lewat, minggir…
Mimpi Mimpiku dulu berwarna. Setelah mengalami benturan keras di bagian kepala, lalu berubah menjad…
Bumi Pertiwiku Tuhan, maaf Kami tak mampu menjaga titipan Mu Hingga Gunung membatuk Langit menangis…
Merdeka Belajar!!??? Setiap pagi selama pandemi keluarga pak Sekdes selalu ramai. Kami mengangga…