Deskripsi-Gambar

KUNJUNGAN EDUKATIF SMPN 2 SARONGGI DI SENTRA KERAJINAN LIDI DAN GERABAH DI KECAMATAN GAPURA


KUNJUNGAN EDUKATIF SMPN 2 SARONGGIDI SENTRA KERAJINAN LIDI DAN GERABAH DI KECAMATAN GAPURA
5
Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pentingnya melibatkan siswa dalam kegiatan yang memberikan pengalaman nyata, SMPN 2 Saronggi mengadakan kunjungan edukatif (7/2) ke sentra kerajinan, sehingga siswa dapat memperoleh informasi secara utuh dari apa yang mereka lihat dan mereka praktekkan dari narasumber langsung.

Sentra kerajinan Lidi dan gerabah di kecamatan Gapura menjadi tujuan dari program ini, mengingat bahan baku dari kerajinan yang dibuat juga mudah ditemukan didaerah sekitar sekolah. Perwakilan siswa yang ditunjuk antusias mengikuti kegiatan dengan protokol kesehatan, mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi covid 19.

Kunjungan yang diawali ke sentra kerajinan lidi terletak di desa Palo’loan. Bapak Harsono dan Ibu Rifah merupakan pasangan suami istri yang sudah lama menekuni kerajinan ini . Mereka menekuni usaha ini selama 9 (sembilan) tahun bersama kedua anak mereka. Kerajinan lidi ini menjadi  mata pencaharian utama mereka dalam  memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lidi yang merupakan limbah dari pohon kelapa , mereka olah menjadi piring lidi dan tempat buah yang sangat menarik dengan harga terjangkau.
     Siswa memperoleh pengalaman belajar dengan mempraktikkan  pembuatan piring lidi dan tempat buah secara langsung di bawah arahan Ibu Rifah. Kesabaran Ibu Rifah dalam mengarahkan siswa selama proses pembuatan menjadi penyemangat para siswa untuk menyelesaikan hasil kerajinan piring lidi dan buah sebagai salah satu kerajinan tangan yang dibuat dengan tekhnik penganyaman.


Pada kunjungan kerajinan gerabah  ini siswa masih belum bisa mengamati secara langsung proses pembuatannya karena saat ini memasuki musim penghujan. Narasumber menjelaskan  mulai dari  proses memperoleh bahan baku (tanah liat) dan mendemonstrasikan proses pembuatan gerabah yang masih dilakukan secara tradisional.

Selain memperoleh informasi tentang pembuatan  gerabah, SMPN 2 Saronggi berinisiatif untuk membeli polo’ kecil yang selanjutnya akan dimanfaatkan untuk menjalankan program Gerakan Tanaman Asuh (GTA). Polo’ dapat dimanfaatkan sebagai pot gantung untuk menanam tanaman, sehingga melalui program ini menjadikan SMPN 2 Saronggi menjadi sekolah yang hijau dan menanamkan kepedulian lingkungan untuk seluruh warga sekolah. (RD) 

Selama 2 jam praktik kerajinan lidi berlangsung memberi kesan mendalam dan bersyukur atas kegiatan yang ada, karena telah memperoleh ilmu yang sangat bermanfaat tentang pembuatan kerajinan tangan dari limbah bahan keras seperti  lidi sehingga menghasilkan karya yang mempunyai nilai manfaat dan jual yang tinggi. 


Kunjungan Edukatif dilanjutkan ke sentra kerajinan gerabah di desa Andulang kecamatan Gapura.  Gerabah merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar sehingga menjadi alat-alat yang berguna untuk kepentingan manusia. Ibu Sahwiyah merupakan  salah satu pengrajin gerabah di desa Andulang. Beliau menekuni usaha ini ±10 (sepuluh) tahun, kerajinan gerabah yang telah dihasilkan kuali (wajan),cobek,  anglo (tungku dengan fungsi seperti kompor) dan polo’ . Ibu Sahwiyah memproduksi gerabah sebanyak-banyaknya pada musim kemarau, karena panas matahari sangat diperlukan untuk proses pengeringan., sebelum gerabah dibakar.
 



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama