MENANGKAL VIRUS CORONA DENGAN MASKER KAIN
Oleh: Saiful Bahri, S.Pd.*
Setahun lebih masyarakat dunia dipusingkan dengan penyebaran Virus Corona yang belum juga dapat diatasi. Dalam kurun waktu tersebut, jutaan manusia telah meninggal dunia karena penyakit Covid 19 yang ditimbulkan. Patut disyukuri, saat ini beberapa negara telah manemukan vaksin untuk virus tersebut. Namun masih sebagian kecil masyarakat dunia yang beruntung mendapatkan vaksin. Hal ini dikarenakan kemampuan memproduksi vaksin yang terbatas.
Sejalan dengan upaya pemberian vaksin secara merata, protokol kesehatan tetap wajib dilaksanakan. Protokol kesehatan meliputi 4 M: (1) Senantiasa mengenakan masker. Saat berada di luar rumah, jangan lupa untuk selalu memakai masker; (2) Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir sesering mungkin; (3) Menjaga jarak atau physical distancing sejauh 1–2 meter dengan orang lain; dan (4) Membawa hand sanitizerIni untuk membersihkan tangan ketika air dan sabun tidak tersedia (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020).
Sampai saat ini masih ada masyarakat yang meremehkan keberadaan Virus Corona. Buktinya, kita masih dapat menemukan beberapa orang tidak mengenakan masker di tempat umum. Padahal diketahui masker menjadi salah satu unsur Protokol Kesehatan yang harus dipatuhi selama pandemi Corona karena dapat mencegah penyebaran Virus Corona.
Kesalahan Memakai Masker
Mengutip dari akun Twitter resmi milik WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), @WHO, penggunaan masker sebagai Protokol Kesehatan Covid-19 cukup efektif untuk mencegah transmisi Virus Corona hanya jika masker dipakai dengan cara yang benar. Ada beberapa kesalahan yang sering kita lakukan saat memakai masker sebagaimana penjelasan berikut.
Masker Longgar
Penggunaan masker seperti itu memungkinkan Virus Corona tetap bisa masuk. Pakailah masker dengan ukuran yang tepat dan bisa menutup hidung dan mulut secara sempurna.
Melepas Masker
Kesalahan lain yang masih sering terjadi adalah masker diturunkan atau dilepas saat berbicara. Tetap gunakan masker saat berbicara dengan orang lain meski kita mengenal baik lawan bicara kita.
Menurunkan Masker Sampai ke Bawah Dagu
Masker tidak boleh dipakai dan diturunkan sampai ke bawah dagu. Saat berada di tempat umum, kita tidak tahu apakah ada Virus Corona yang menempel pada area bawah dagu. Jika kita menurunkan masker sampai ke area itu dan menggunakan masker kembali, dikhawatirkan ada Virus Corona terhirup.
Tidak Menggunakan Masker Bergantian dengan Orang Lain
WHO mengingatkan agar masker tidak dipakai secara bergantian dengan orang lain. Cucilah masker kain setiap hari. Gantilah masker yang basah atau lembab dengan masker yang lain.
Memakai Masker Kain dengan Benar
Dalam upaya mengatasi kelangkaan masker medis, beberapa negara menyarankan warganya untuk mengenakan masker kain. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) lebih dulu telah mengeluarkan panduan penggunaan masker kain bagi warga setempat.
Pemerintah Indonesia juga menghimbau masyarakat umum agar memakai masker kain ketika beraktivitas di luar ruangan karena masker medis diprioritaskan bagi pasien Corona dan petugas kesehatan, terutama yang merawat pasien Corona.
Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menjelaskan masker kain bisa digunakan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 (https://primayahospital.com/paru/masker-kain-corona). Banyaknya kasus orang tanpa gejala (OTG) juga mendasari sosialisasi masker kain. Namun, cara mengenakan masker kain tentunya harus memenuhi persyaratan untuk mendukung efektivitasnya.
Dijelaskan WHO dalam akun twitternya, syarat itu antara lain: (1) masker kain hanya bisa dikenakan selama empat jam secara terus-menerus. Setelah empat jam, masker harus dilepas untuk dicuci dan diganti dengan yang baru. Sebab, material kain lebih mudah ditembus virus corona ketimbang masker medis; (2) Terpakai secara pas dari atas hidung hingga dagu dan kedua sisi wajah; (3) Dilengkapi dengan tali yang diikat ke belakang kepala atau karet yang dipasang di telinga; (4) Terdiri atas beberapa lapis kain, setidaknya dua lapis; (5) Bahan kain kuat, tidak mudah rusak ketika dicuci; (6) Bahan anti-air atau tahan terhadap cairan lebih disarankan; (7) Penggunanya tetap harus dapat bernapas dengan mudah; (8) Cuci tangan sebelum mengenakan masker; (9) Jangan menyentuh-nyentuh masker, apalagi menurunkannya hingga ke dagu; (10) Lepas masker dengan cara membuka tali atau karetnya langsung, bukan dengan menarik masker (https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/1274280/retrieve)
Meskipun, WHO menyatakan penggunaan masker kain oleh orang sehat belum punya bukti ilmiah yang memadai dalam mencegah penyakit Covid-19, WHO mendorong negara-negara yang terkena dampak pandemi Covid-19 untuk merekomendasikan masker non-medis bagi warganya, termasuk masker kain, lantaran masker medis lebih dibutuhkan oleh tenaga kesehatan. Lebih lanjut, WHO menyatakan akan memperbarui panduan penggunaan masker ketika sudah ada bukti mengenai efektivitas masker kain.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan masker kain yang memenuhi ketentuan dapat membantu mencegah penyebaran Virus Corona. Pencegahan transmisi virus Corona sendiri menjadi tanggung jawab segenap warga dunia, maka sebagai wujud rasa tanggung jawab tersebut sudah seharusnyalah kita memenuhi Protokol Kesehatan. Diantaranya dengan memakai masker, sekalipunun masker kain. Dengan demikian dapat dikatakan “Masker Kain adalah vaksin alami yang terjangkau.”
*Penulis adalah Waka Kurikulum SMPN 2 Saronggi
Posting Komentar