Deskripsi-Gambar

Bantulah Ayahmu Nak

Bantulah Ayahmu Nak

"Dinda darimana, Nak?" tanya Pak Lukman pada putri semata wayangnya begitu melihat baru masuk dari pintu luar. 

"Dari warung Bu Siti, Yah."

"Dengan berpakaian seperti itu?" tanya Pak Lukman. Seraya memperhatikan putrinya yang hanya memakai celana selutut serta atasan lengan pendek. 

"Nak, kemarilah ada yang ingin Ayah sampaikan", sambil menepuk shofa di sampingnya. 

"Ya ayah, ada apa?" tanya Dinda begitu mendudukkan dirinya di dekat ayahnya sambil menundukkan kepala. 

"Begini Nak, perlu kamu ketahui, bahwa seorang anak gadis itu berada dalam tanggung jawab ayahnya, kalau sudah berkeluarga maka menjadi tanggung jawab suaminya di dunia dan akhirat", Pak Lukman mulai menasehati putrinya. 

"Karena menjadi tanggung jawab ayah, maka ketika Dinda melakukan suatu hal yang dilarang Allah, maka ayah akan juga ikut menanggung dosa atas apa yang telah Dinda perbuat", lanjut Pak Lukman panjang lebar. 

"Hhh... begitu ya Yah, maafkan Dinda kalau begitu Yah. Dinda janji tidak akan mengulangi lagi, kalau keluar rumah Dinda akan menutup aurat dengan benar", ucap Dinda dengan suara bergetar. Merasa sangat berdosa pada ayahnya yang telah berjuang siang malam demi memenuhi semua kebutuhannya. 

"Terima kasih Nak, tapi ingat semua yang Dinda lakukan harus ikhlas karena Allah bukan karena ayah".

"Insya Allah Yah, doakan Dinda agar dapat istiqamah dalam kebaikan".

"Tanpa diminta pun, sudah menjadi kewajiban orang tua selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya dan seluruh keluarga".

"Terima kasih Yah", jawab Dinda dengan wajah ceria. 

Sumenep, 09092022 (Dwiana Liestyawati). 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama