Tatkala bulan tersipu mengintip di balik awan...
Di antara rintihan lirih tetes-tetes hujan...
Pada lembaran angin pernah kulukiskan wajahmu.
Di antara rintik dan deras kucoba dengarkan suaramu.
Bersama kicauan burung pernah kusampaikan rasa rindu ini.
Di atas hamparan lautan pernah kuteriakkan namamu, yaa Rosulullah!!!
Tatkala awan berbaris beriringan menyambut pagi,
aku mengintip sampai ujung fajar.
Ketika sang sinar timur mulai membelalakkan kelopak cahayanya,
aku mencoba mencari bayangmu di antara warna pelangi.
Saat mentari tepat di atas ubunku,
ku pernah bisikkan kata cinta.
Kala mega jingga merona di teras senja,
ku berharap engkau menyapaku.
Hingga malam menutup pandanganku...
Aku belum melihat wajahmu...
Namun...
Di sudut sepi di penghujung malam
Aku selalu dan tetap berharap menatap parasmu walau hanya sejenak.
yaa Rosulullah!!!
Aku tdk merayu tapi aku benar-benar rindu
Dan...
engkau pasti datang...
Akulah yg engkau rindukan saat engkau memanggil namaku, ummati ummati ummati
(Mr.Taw)
Posting Komentar