Saat asyik menghisap madu di sebuah taman, seekor kupu-kupu cantik nan elok dikejutkan oleh suara anak kecil. Si anak berlarian mengejar kupu-kupu lain. Kupu-kupu cantik nan elok itupun ikut menghampiri Si anak.
Tiba-tiba Si anak melompat kegirangan.
“Aku dapat, aku dapat.”
Kupu-kupu canyik nan elok itupun masuk perangkap Si anak. Dengan girang ia memperlihatkan hasil tangkapannnya.
“Mama, aku dapat kupu-kupu cantik.”
Dengan bijak dan tersenyum Sang mama bertanya,”Kupu-kupu mahluk hidup atau mati?”
“Hidup, jawab Si anak dengan girang.”
“ Jadi kalau kupu-kupu mahluk hidup, sama dong dengan kita?”
“Iya, jawabnya dengan bingung.”
“Adik kalau dikurung seperti itu, mau?”
Dengan wajah cemberut Si anak menggeleng. Melihat situasi seperti itu kupu-kupu terus berdo’a semoga dirinya dilepas dan terbang bebas seperti sedia kalah.
Terdengar suara Sang mama dengan lembut berujar,”Karena itu sayang, lebih baik kamu lepas kupu-kupu cantik itu agar bisa terbang bebas dan berkumpul lagi dengan keluarganya.
Kemudian dengan pelan-pelan ia buka penutup toples dan keluarlah kupu-kupu cantik nan elok itu dan terbang bebas kembali. Do’a kupu-kupu akhirnya terkabul dan ternyata masih ada manusia yang peduli terhadap mahluk lain. Kepedulian yang indah karena aku ikut tersenyum melihat kupu-kupu berterbangan mengitari taman.
Salam Literasi
Akhir April 2021
Suhaida
Posting Komentar