Hari itu tepat hari Jumat, waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi. Bel tanda masuk pun berbunyi, siap memanggil semua siswa masuk ke kelasnya masing-masing. Aku bergegas melangkah menuju kelas untuk menemani anak-anak membersihkan kelas. Jumat kali ini tidak ada pelajaran hanya diisi kegiatan Jumat bersih. Kegiatan Jumat bersih dilaksanakan oleh semua warga sekolah untuk memelihara kebersihan lingkungan sekolah karena sekolahku adalah sekolah adiwiyata.
Anak-anak perempuan tampak kompak dengan tugasnya masing-masing, ada yang menyapu lantai, mengelap kaca, dan ada yang membersihkan taman kelas. Sambil memperbaiki posisi tamplak meja guru yang agak miring, aku perhatikan mereka bekerja. Kulihat hanya ada beberapa anak laki-laki saja yang datang. “Lho, anak-anak cowok kok hanya sedikit” Tanyaku. “Ya Bu, cowoknya banyak yang belum datang dan biasanya mereka gak mau bantu, Bu ….” Jawab salah satu siswi. Tak heran lagi kalau kelas ini dikenal dengan sebutan kelas “favorit”, dalam tanda petik ... he..he...
Tak berapa lama, beberapa anak mulai berdatangan. Dengan wajah tanpa dosa hanya menyapa “Maaf Bu, datang terlambat”. Sontak saja teman-teman perempuannya langsung menugasi mereka membersihkan bagian-bagian kelas yang masih kotor. Walau dengan langkah berat dan agak malas tetapi mereka tetap patuh melaksanakan perintah teman-temannya. Kuhampiri mereka satu per satu sembari memberi semangat agar tidak kalah dengan kelas yang lain. Karena sebentar lagi akan ada penilaian kebersihan antarkelas. Akhirnya mereka dengan penuh semangat dan senang hati mau menyelesaikan tugasnya sampai selesai. Dan dengan kompaknya mereka berkata “Kami siap melakukan apa saja untuk mempertahankan predikat Sekolah Adiwiyata kita, Bu ....
Posting Komentar