Deskripsi-Gambar

Cerpen : PIPAPOK

PIPAPOK

Sebuah kelas berada persis di depan sebelah kanan ruang guru dipisahkan selasar dan teras menjadi pembicaraan banyak guru. Selain kelasnya asri, bersih, indah … ada seorang siswi yang menarik perhatian kami. Biasa dipanggil Riza. Sedikit bongsor, dibanding teman-teman sekelasnya. Yang menarik adalah suaranya yang kencang keras membahana tatkala mengatur teman-temannya dalam hal apa pun. Yah, dia ketua kelas di kelas itu. Apa yang tidak tepat langsung ditegur dengan suara sofrannya. Bagusnya, hampir semua temannya mengikuti apa yang dia perintahkan.

Seperti biasa, pagi itu Riza datang sangat awal. Langsung pegang sapu dan dengan cekatan menyapu seluruh kelas, teras, dan rabat. Satu persatu temannya datang. Dia sudah hafal. Hari itu kelompok yang bertugas mengelap kaca adalah si A, si B, si C, D, E, dstnya. Demikian juga kelompok Penyapu dan Pengepel. Kelompok Kemucing, Kelompok Penyiram tanaman di taman maupun di ruang kelas. Ada empat kelompok piket di setiap kelas. Semuanya bertugas setiap hari sesuai dengan program sekolah yang kami namakan PIPAPOK (Piket Empat Kelompok). Kholif mengingatkan teman-temannya tersebut untuk segera bergerak menyelesaikan tugas piket sebelum bel berbunyi.

Riza juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik, percaya diri tinggi, dan tegas. Saat punya pendapat, langsung disampaikan dengan argumen yang sering masuk akal tanpa ragu, Langsung meminta maaf jika melakukan kesalahan. Secara langsung dan tak langsung, Riza membimbing teman-temannya bagaimana cara berkomunikasi yang beretika. Idenya ada saja untuk kebaikan kelasnya. Dia bangga sekali dengan kelasnya yang luar biasa bersih, indah, dan asri tersebut.

Tentu hal ini tak luput dari ketelatenan dan kemampuan Wali kelasnya yang juga hebat. Setiap pagi Bu Mariam menyempatkan diri berbincang dengan siswa-siswinya. Di kesempatan itulah Bu Mariam dan siswa berdialog santai tentang berbagai hal sambil mengerjakan piket. Terkadang siswa menyampaikan keluhan tentang tugas guru A atau guru B, tentang cara mengajar guru yang kurang asik, terkadang ide-ide menata kelas, intinya siswa mengungkapkan perasan dan pikiran mereka dengan dengan leluasa. Bermacam-macam hal mereka perbincangkan untuk menemukan solusi atau motivasi dan penjelasan dari Bu Mariam untuk membangun kemampuan bernalar, berpikir kritis, berempati, toleransi, kekompakan, dll.

Sepertinya Riza akan menjadi salah satu siswa yang dikenang sepanjang masa, pikirku. Istilah kerennya seorang “Legend”. Teruslah sebarkan kebaikan. Kami bangga memiliki siswi seperti kamu. Terlebih orang tuamu. Semoga sukses dunia akhirat, Riza … (evakartika_Rabu, 5 Oktober 2022).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama