Deskripsi-Gambar

Sinergitas Pembelajaran Menerapkan Strategi Proyek Mapel IPA dengan Program Sekolah Adiwiyata

Sinergitas Pembelajaran Menerapkan Strategi Proyek Mapel IPA dengan
Program Sekolah Adiwiyata
Oleh : Wiwid Hamilawati,S.Pd

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang menjadi pusat mempersiapkan dan mencetak generasi bangsa. Sekolah menjadi pusat kegiatan belajar mengajar untuk menghasilkan generasi yang cerdas serta memiliki karakter sesuai jiwa Pancasila. Menjadi sangat penting bagi guru untuk menciptakan situasi dan kondisi kelas tetap menarik dan menyenangkan bagi peserta didik untuk belajar. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat menyerap informasi serta edukasi yang menjadi lebih optimal.

Maka menjadi penting bagi guru untuk mempersiapkan rencana pembelajaran didalam kelas agar peserta didik fokus dengan informasi yang disampaikan guru. Namun muncul pertanyaan terkait fakta dilapangan, apakah rencana pembelajaran yang telah kita susun menarik bagi peserta didik kita? Jika kita masih menemukan peserta didik kita melakukan kegiatan lain selama pembelajaran berlangsung, maka guru harus bertanya dan bebenah tentang strategi pembelajaran yang telah disusun.

Trial and error adalah hal yang wajar dilakukan oleh guru untuk menentukan strategi pembelajaran terbaik bagi peserta didik di sekolah. Hal ini juga dilakukan oleh para praktisi pendidikan diberbagai negara dalam beberapa dekade terakhir. Ilmu pengetahuan, karakter manusia, dan kondisi duniapun tak sepenuhnya sama seperti dulu, sehingga dipastikan akan selalu ada perubahan strategi pembelajaran untuk menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi. (Sumber: https://blog.kejarcita.id/5-tahap-membuat-kegiatan-pembelajaran-di-kelas-jadi-lebih-seru/)

Selain pergesaran dunia digital yang terjadi sangat cepat yang dialami oleh peserta didik kita, diiringi pula dengan pola hidup yang terus berubah dan berdampak terhadap lingkungan alam sekitar. Sehingga untuk mengimbangi perubahan yang terjadi, para guru harus menyesuaikan strategi pembelajaran yang digunkan didalam kelas. Strategi pembelajaran harus juga mengajarkan dan menumbuhkan karakter peserta didik untuk menjaga dan melestarikan lingkungan serta pola pikir hidup sehat.

Dalam hal ini, pemerintah juga telah memasukkan program pendidikan lingkungan hidup kedalam salah satu program yaitu Adiwiyata. Adiwiyata, secara internasional disebut pula dengan Green School adalah salah satu Program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif. (sumber: https://dlh.salatiga.go,id/sekolah-adiwiyata/)

Sekolah kami, SMPN 2 Saronggi merupakan salah satu sekolah Adiwiyata Mandiri yang sedang berupaya menuju ASEAN Eco School. Peduli, menjaga dan melestarikan lingkungan menjadi wajib bagi warga sekolah kami. Selain itu, tentu pula kami mengajarkan pola hidup sehat terutama bagi peserta didik. Pembelajaran didalam kelas juga diintegrasikan dengan program adiwiyata sekolah. Termasuk pula dalam pembelajaran IPA didalam kelas yang mana memang terkait langsung dengan pembelajaran lingkungan alam.

Pada salah satu Bab pembelajaran IPA kelas 8, yaitu Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup, penulis ingin menerapkan pembelajaran menggunakan strategi proyek dengan mengintegrasikan budaya pelestarian lingkungan. Pada Bab ini tedapat Sub Materi Makanan dan Sistem Pencernaan yang menjelaskan tentang Zat Aditif. Zat Aditif adalah segala jenis bahan yang ditambahkan dengan sengaja kedalam makanan dengan tujuan untuk menambah dan memperkuat rasa, membuat warna yang lebih menarik, mengawetkan, memberi aroma, mengentalkan, dan mengemulsi bahan makanan. Zat aditif berupa zat pemanis, zat pewarna, zat penyedap, zat pengawet, zat pemberi aroma dan zat pengental dan pengemulsi.

Zat Aditif paling banyak dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik, sehingga sangat penting bagi peserta didik untuk mengetahui dan memahami dampak positif dan negatif dalam penggunaannya. Karakter yang diharapkan terbentuk yaitu peserta didik mampu memilih penggunaan zat aditif yang aman digunakan sehingga terbentuk pola hidup dan pola makan yang lebih sehat. Alternatif yang bisa digunakan yaitu peserta didik bisa membuat dan menyajikan makanan maupun minuman yang dibuat sendiri dengan memilih bahan yang aman dan lebih sehat dengan memanfaatkan bahan dari lingkungan sekitar, misal dari rempah, sayur atau buah. Pembelajaran IPA kali ini mengintegrasikan ikon Adiwiyata SMPN 2 Saronggi yaitu kelor untuk dimanfaatkan menjadi olahan minuman berupa Pokak Kelor Celup untuk meminimalisir penggunaan zat aditif dan menghasilkan minuman yang lebih sehat untuk dikonsumsi peserta didik.

Pada saat pembelajaran didalam kelas, peserta didik secara berkelompok membawa bahan yang diperlukan berupa daun kelor, jahe, serai, cengkeh dan kayu manis. Alat yang disiapkan yaitu pisau, nampan, baskom dan kantong the celup. Adapun cara kerja yaitu seluruh bahan dicuci sampai bersih, kemudian dirajang halus. Setelah dirajang, semua bahan dikeringkan dibawah sinar matahari. Setelah benar-benar kering, dikemas dalam kantong teh celup. Pokak kelor celup siap diseduh dan disajikan dengan ditambahkan gula batu atau gula pasir. Cara penyajianpun bisa dalam keadaan hangat atau dingin.

Demikianlah salah satu cara sekolah kami mengintegrasikan pembelajaran IPA didalam kelas dengan program adiwiyata untuk mengajarkan kebiasaan dan pola hidup sehat, serta menumbuhkan jiwa inovatif dan kreatifitas peserta didik. Sehingga peserta didik tidak hanya belajar secara teoritis namun sekaligus faktualitis untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama