Deskripsi-Gambar

Khalifah Harun Ar-Rasyid


Khalifah Harun Ar-Rasyid

Khalifah Harun Ar-Rasyid dikenal pada Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini merupakan kekhalifahan kedua setelah Khulafaur Rasyidin. 

Khalifah Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari Dinasti Abbasiyah yang menjadikan ilmu pengetahuan di kota Baghdad berkembang pesat. Harun Ar-Rasyiddiangkat secara resmi sebagai khalifah saat saudaranya Al-Hadi wafat pada tanggal 14 Rabilu Awal 170 H, sebagaimana dikatakan Syaikh Ahmad Al-Khudari dalam buku Ad-Daulah Al-Abbasiyah. 

Ia adalah putra pasangan Muhammad Al-Mahdi dan al-Khayzu binti Atta, yang artinya ia adalah merupakan putra khalifah ketiga Dinasti Abbasiyah. 

Harun Ar-Rasyid lahir di Ray, daerah Negeri Iran pada 766 M. Ia lahir dengan nama lengkap Abu Ja'far bin Al-Mahdi bin Al-Manshur Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas.
 
Pada tahun 780-782 M, diketahu bahwa Harun menjadi pemimpin dalam ekspedisi melawan Kekaisaran Bizantium. Pada ekspedisi 782 M, ia mencapai Bosporus, di seberang Konstantinopel, dan mencapai perdamaian dengan syarat yang menguntungkan kaum Muslim. Atas keberhasilan ini, ia menerima gelar kehormatan Ar-Rasyid yang artinya 'petunjuk ke jalan yang benar'. 

Kiprah Khalifah Harun Ar-Rasyid dalam sejarah perkembangan Islam khususnya era Abbasiyah terlihat dari sejumlah bidang. Salah satu yang paling dikenal adalah bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). 

Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, penerjemahan buku-buku ilmiah dari bahasa Yunani ke bahasa Arab banyak digencarkan. Yuhana bin Masalah, seorang dokter istana, mendapat tugas dari Khalifah untuk menerjemahkan buku-buku kuno terkait kedokteran. 

Tak hanya kedokteran, penerjemahan juga dilakukan di bidan astronomi. Pada pertengahan abad ke-10, lahir dua penerjemah yang sangat penting dan produktif. Mereka adalah Yahya bin Adi dan Abu Ali Isa bin Ishaq bi Zera. 
Khalifah Harun Ar-Rasyid juga memberikan penghargaan kepada para penerjemah kala itu berupa emas seberat buku yang berhasil diterjemahkan. 

Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid pula, empat madzhab tumbuh dan sejumlah ilmuagama mengalami perkembangan. 

Era pemerintahan Harun Ar-Rasyid, yang dilanjutkan oleh Muhammad Al-Amin kemudian Ma'mun Ar-Rasyid, dikenal masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia. Kota Baghdad ketika itu mendapat julukan Kota 1001malam karena kemegahannya.

Pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid dia:
• Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat. 
• Membangun kota Baghdad yang terletak diantara sungai Eufrat dan Tigris dengan bangunan megah. 
• Membangun tempat-tempat peribadatan. 
• Membangun sarana pendidikan, kesenian, kesehatan dan perdagangan. 
• Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan dan penelitian. 
•  Membangun majlis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid dan istana. Pada masanya ia memiliki seorang jadi (penasihat kerajaan) yang sangat cerdas yang dikenal dengan nama Abu Nawas. Menurut cerita rakyat Irak, ia suka menantang Abu Nawas dengan hal yang aneh kepad Abu Nawas bahkan di salah satu cerita rakyat is pernah disuruh memindahkan istananya. 

Sumber: detik hikmah dan wikipedia bahasa Indonesia.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama